Samudra dan Alaska
Samudra dan Alaska Sinar matahari datang menembus melewati jendela kamar, kicauan burung yang sangat merdu terdengar merdu, tetapi ada saja yang membuat kicauan itu menjadi tidak merdu lagi, Terdengar suara plang seperti suara piring yang dilempar. “Abang, ayah sakitin bunda lagi aku takut” Alaska tiba-tiba datang ke kamar saya dengan raut wajah yang sangat takut. Saya segera keluar kamar untuk melindungi bunda, karna saya takut kalau ayah bermain tangan lagi. Saya menahan piring yang ingin di lempar kearah bunda. Saya dan ayah beradu mulut, lalu ayah pun pergi dari rumah. Setelah kejadian itu saya langsung bergegas bersama Alaska ke sekolah. “Sam, bolos?”Naresh datang menggunakan motor vespa kesayangan nya itu. “Pelajaran Bu Jess?” Ia menjawab dengan anggukan kepala. Saya dan Naresh segera menaruh tas di kelas dan bergegas ke warung Mang Asep. Setelah sampai di warung Mang Asep, sudah ada Maraka dan Jevano menunggu. Kami di sini hanya minum kopi atau makan ...